Hai sobat geografminang!!
Semoga kita semua dalam lindungan Allah SWT ya dan dijauhkan dari bencana serta marabahaya.
Nah, kali ini geografminang akan membahas mengenai gunung Marapi yang secara administratif terletak ke dalam wilayah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Gunung Marapi memiliki ketinggian 2891,3mdpl dan memiliki tipe strato.
Mimin geografminang cukup dekat sekali posisinya sekarang dengan gunung Marapi ini.
Gunung Marapi merupakan gunung yang tergolong gunung paling aktif di pulau sumatera. Menurut tambo atau legenda, gunung ini merupakan tempat pertama kalinya dihuni oleh orang Minangkabau setelah kapalnya berlabuh di gunung ini ketika ukurannya masih sebesar telur dan dikelilingi oleh air. Di sekitar Gunung Marapi ini banyak terdapat sejumlah besar batu penguburan tegak (menhir) yang berorientasi ke arah gunung yang menunjukkan makna budaya.
Gunung Marapi ini juga dijadikan salah satu tujuan wisata bagi para pendaki dan pecinta alam.
Sejarah Letusan Gunung Marapi
Sejarah Letusan yang tercatat sejak 1800, adalah sebagai berikut :
Berdasarkan Peta geologi G.Marapi, produk erupsi G.Marapi
diantaranya adalah aliran lava, aliran piroklastik (awan panas) sebagai hasil
dari guguran lava, serta batuan jatuhan piroklastik yang lebih dominan.
Struktur yang dijumpai pada G.Marapi adalah berupa Sesar Besar Sumatra (Sesar Semangko), Sesar Normal, Sesar Oblique serta gawir-gawir sesar yang membentuk perbukitan yang curam dan terjal. Menurut sejarah, pertumbuhan G.Marapi melelui beberapa tahapan, dimulai dengan pembentukan tubuh G.Marapi tua yang di bangun oleh satuan batuan yang erupsinya terpusat dari Kawah Buncah. Pada fase kedua titik erupsinya berpindah serta membentuk Kerucut Sikumpar. Pada fase ketiga, pusat erupsi kembali ke titik semula serta menghasilkan lava dan jatuhan piroklastik. Pada fase ke empat diantaranya adalah pembentukan Kawah Tuo, dimana terjadi tiga kali erupsi, satu diantaranya adalah erupsi besar. Pada fase kelima adalah pembentukan kompleks kawah Kebun Bungo, dimana kawah tersebut terbentuk titik-titik erupsi kecil lainnya, yaitu kepundan A, B, dan C, yg mengekibatkan pembentukan morfologi yang terbuka kearah barat daya. Fase keenam terjadi perpindahan pusat erupsi yang membentuk Maar Kayu Tanduk. Fase Ketujuh adalah pembentukan kawah Bongsu dan kawah Verbeek, dimana kawah Verbeek berada di dalam Kawah Bongsu. Erupsi-erupsi terakhir kembali lagi ke kawah Tuo dan Kawah Verbeek secara bergantian.
Seismik
Pemantauan aktifitas kegempaan di G.Marapi diamati secara terus menerus dengan menggunakan seismograf satu komponen bersistem pancar (RTS) model PS-2. Alat penangkap Gempabumi (Seismometer) dipasang secara permanen di lereng sebelah barat G. Marapi pada posisi 0o 23' 08.89" LS, 100o 25' 16.49" BT pada ketinggian 1400 mdpl, sedangkan alat perekam Gempabumi (Rekorder) di pasang di Pos Pengamatan Gunungapi Marapi Bukittinggi. Gempa yang terekam adalah Gempa VUlkanik Dangkal (VB), Gempa Vulkanik Dalam (VA), Gempa Tektonik Lokal (TL) dan Gempa Tektonik Jauh (TJ).
Aktivitas Gunung Marapi terkini
Berikut data laporan aktivitas gunung Marapi, yang geografminang ambil dari laman Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi :
https://vsi.esdm.go.id/index.php/gunungapi/data-dasar-gunungapi/495-g-marapi
https://id.wikipedia.org/wiki/Gunung_Marapi
https://magma.esdm.go.id/v1/gunung-api/laporan/search/q?code=MAR&start=2023-01-05&end=2023-01-12
https://magma.esdm.go.id/