-->

Tugas Geografi Pembangunan : Pembangunan regional

 

Rounded Rectangle: Nama		: Rahmi Fitri
NIM/BP		: 1106532/2011
Kelompok I       (Koran Media Indonesia)
 

 

 


Materi tentang Pembangunan Regional

Berdasarkan berita yang saya dapat dari koran Media Indonesia edisi Minggu 10 November 2013 yang berjudul “Targetkan Swasembada Padi Kementan Luncurkan Dua Mesin”. Di dalam berita ini dipaparkan bahwasannya Kementrian Pertanian (kementan) menargetkan produksi padi mencapai surplus 40 juta ton dengan meluncurkan dua mesin yaitu mesin tanam Jarwo Transplanter dan mesin panen Combine Harvester. Mentri pertanian menyebutkan bahwa mesin tanam padi mampu menggantikan 20 tenaga kerja tanam per hektare, sedangkan satu unit mesin panen bias memanen padi seluas 4 – 6 hektare (Ha) per hari. Menteri pertanian Suswono berharap alat ini, dapat diproduksi secara missal dan para pengusaha diharapkan bisa berinvestasi pada proyek tersebut. Berbeda dengan Ketua Umum Serikat Petani Indonesia (SPI) Henry Saragih yang mengatakan bahwa kedua mesin tersebut memang bisa meningkatkan produksi padi, namun hal tersebut bukanlah yang seharusnya menjadi prioritas. Ketua SPI menyebutkan dilihat dari banyaknya petani gurem di Indonesia, proyek yang diluncurkan mentan bisa saja menimbulkan angka pengangguran yang besar. Maka menurutnya proyek kedua mesin tersebut akan optimal bila disertai dengan pembagian lahan bagi keluarga petani. 

Berkaitan dengan materi kita tentang pembangunan regional yang mana menurut (Sumaatmaja, 1989: 49), Pembangunan regional adalah usaha meningkatkan kualitas kehidupan maupun kualitas lingkungan, sektor dan jangkauannya sangat luas. Berdasarkan pengertian pembangunan regional menurut Sumaatmaja, dapat kita ambil pengertian juga bahwa pembangunan regional itu merupakan upaya pemerintah nasional dalam meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat luas dalam wilayah regionnya.

Menurut saya, sesuai dengan pengertian pembangunan regional itu sendiri apabila kita kaitkan dengan informasi yang saya dapat dari Koran MI, saya lebih setuju kepada pendapat ketua SPI bahwasannya untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat nasional kita lebih dulu perlu melihat kondisi nyata dari para petani Indonesia yang umumnya memang tidak memiliki lahan garapan sendiri. Jika seandainya kedua mesin yang diluncurkan mentan memang harus diproduksi massal, maka para petani gurem harus diapakan nasibnya?. Demi mencapai pembangunan regional itu sendiri maka akan lebih baik mentan mendahulukan pembagian lahan untuk keluarga petani, terutama petani gurem sehingga apabila hal itu telak dilaksanakan, upaya peluncuran kedua mesin akan optimal sesuai dengan yang disampaikan oleh ketua SPI Henry Saragih.

 

 

 

LihatTutupKomentar