-->

TUGAS STUDI KASUS MATA KULIAH ILMU SOSIAL DAN BUDAYA DASAR TOPIK MANUSIA DAN BUDAYA

 A.     Sumber Artikel

http://7wolu.blogspot.com/2010/12/sejarah-jilbab-dari-berbagai-negara-dan.html

B.      Rangkuman tentang isi dari artikel yang didapat

Artikel yang saya dapat berjudul “Sejarah berjilbab dari berbagai negara dan agama”, artikel ini berceritakan tentang sejarah digunakannya jilbab pada berbagai negara dan agama yang ada di dunia. Di mana diceritakan adanya aturan atau anjuran dari beberapa agama untuk memakai kerudung bagi wanita, dan juga menggambarkan perempuan-perempuan dari berbagai agama menunjukkan bahwasannya kerudung sangat dihargai dan juga jilbab memberikan simbol kesopanan, kebaikan, dan ketaatan.

Pemakaian jilbab atau kerudung sudah dimulai sejak ribuan tahun yang lalu. Namun, pemakaian pertama kali jilbab tidak diketahui secara pasti. Perkembangan manusia dari dahulu telah banyak membuat perubahan besar pada dunia. Ya, manusia secara tidak sengaja telah mengetahui adanya agama, adanya etnis, dan adanya agama yang membuat mereka menciptakan sebuah budaya yang sangat agung dan indah dalam peradabannya.

Seperti digambarkan pada artikel diatas, bahwasannya jilbab merupakan salah satu perintah atau suatu anjuran dalam beberapa agama seperti Islam, Kristen, Katolik, Yahudi, Budha, Hindu dan beberapa agama lainnya. Di dalam artikel ini, juga diceritakan beberapa negara yang peradabannya menggambarkan wanita yang menutupi kepalanya dan memakai pakaian yang tertutup seperti peradaban di Jepang, dan beberapa negara di Amerika dan Eropa.

Dengan adanya kesamaan akan penggunaan jilbab tersebut, seyogyanya para perempuan dalam berbagai agama dan negara hendaknya bersatu dalam menjalankan keberagaman agama yang mereka miliki, serta jilbab ataupun pakaian tertutup tidak menjadi simbol bagi agama tertentu saja. Dan padahal, banyak anjuran dari agama lain kepada perempuan untuk menutupi tubuhnya. Serta di dalam artikel ini disarankan kepada pembacanya bahwa pandangan yang negatif terhadap pemakaian jilbab setidaknya dihilangkan, dan menghargai keberadaan para pemakainya. Toh, dari berbagai agama yang ada menganjurkan hal tersebut.

Di sini saya dapat menyimpulkan bahwa manusia memiliki peradaban yang sangat besar dari waktu ke waktu, yang mana peradaban menciptakan hasil karya budaya yang agung dari manusia, seperti adanya agama, timbulnya negara, etnis bahkan komunitas tertentu yang akan menciptakan budaya-budaya baru yang akan terbentuk.

C.      Permasalahan yang ditemukan

Masalah yang saya temukan dalam artikel tersebut yaitu tentang budaya memakai jilbab sekarang ini. Dari perkataan terakhir, jelas bahwa pandangan penulis artikel tersebut menggambarkan adanya manusia atau masyarakat yang masih memandang negatif akan penggunaan jilbab. Selain itu, masalah di sini digambarkan bahwasannya pemakaian jilbab sebenarnya dianjurkan oleh berbagai agama dan merupakan peradaban beberapa negara, dan bukan merupakan simbol atau ikon tertentu bagi suatu agama.

 

D.     Solusi

Solusinya menurut saya adalah perlu adanya sikap menghargai dari masing-masing pribadi manusia itu sendiri. Karena sebagian komunitas masyarakat yang ada di negara kita Indonesia banyak yang menggunakan jilbab untuk menutupi auratnya serta melaksanakan perintah agamanya. Akhir-akhir ini seperti yang kita ketahui dari berita internasional ada beberapa negara yang penduduk minoritas islam dilarang memakai jilbab. Hal ini sungguh tidak adil bagi dunia internasional lainnya. Yup, masing-masing manusia memiliki hak asasinya. Dan setidaknya harus menghargai kepercayaan dan keyakinan dari manusia lainnya. Selain rasa menghargai perlu adanya pemberdayaan dari organisasi dunia seperti PBB untuk memberikan hak asasi bagi masyarakat yang dilarang pemakaian jilbab tersebut. Serta solusi selanjutnya, dikembalikan lagi kepada pribadi masing-masing manusianya, toh agama yang mereka anut juga menganjurkan menutupi aurat bagi perempuan dan juga perkembangan sejarah peradaban di negara tertentu yang juga menghargai menutupi tubuh bagi wanitanya.

LihatTutupKomentar